PENGGUNAAN POWER POINT DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS XI IPA1 MAN 2 PAREPARE (BAB I)
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Berdasarkan situasi
masyarakat yang dinamis, idealnya pendidikan tidak hanya berorientasi pada masa
lalu dan masa kini, tetapi sudah
seharusnya merupakan proses yang mengantisipasi dan membicarakan masa
depan. Pendidikan hendaknya jauh memandang ke depan dan memikirkan apa apa yang
akan dihadapi peserta didik di masa yang akan datang. Menurut Buchori yang dikutip oleh Trianto,
bahwa “pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan
para siswanya untuk suatu profesi atau jabatan, tetapi juga untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang dihadapinyta dalam kehidupan sehari-hari”.[1]
Salah satu masalah
pokok dalam pembelajaran pada pendidikan formal di era globalisasi ini adalah “masih
rendahnya pencapaian peserta didik terhadap Ketuntasan Kompetensi Minimal (KKM),
hal ini nampak jelas dari hasil belajar peserta didik yang masih memprihatinkan”.[2]
Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat
konvensional dan tidak menyentuh rana peserta didik, yaitu bagaimana sebenarnya
belajar itu (belajar untuk belajar). Dalam arti yang lebih subtansial, bahwa
proses pembelajaran hingga saat ini masih memberikan dominasi kepada pendidik
dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri
melalui penemuan dan proses berpikirnya.
Penyebab lain dari rendahnya
pencapaian hasil belajar peserta didik adalah kurangnya perhatian mereka
terhadap pelajaran akibat dari metode, strategi, serta media yang digunakan
oleh pendidik dalam kegiatan pembelajaran kurang bervariasi.
Pendidikan bahasa Asing
merupakan salah satu objek pendidikan yang sangat populer dewasa ini. Menguasai
bahasa Asing memiliki kebanggaan khusus bagi individu yang bersangkutan.
Sedangkan
menurut Aristoteles sebagaimana dikutip oleh Sumarsono, “bahasa adalah alat
untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan manusia. Artinya, bahasa baru ada
kalau sesuatu yang ingin diungkapkan, yaitu pikiran atau perasaan. Dengan kata
lain, pikiran mempengaruhi bahasa”.[3]
Bahasa Arab merupakan
salah satu bahasa Asing yang sudah menjadi satu mata pelajaran wajib dan
dikembangkan ke dalam beberapa bagian khusus untuk pondok pesantren. Sedangkan
untuk sekolah yang berada di bawah naungan kementerian agama, mata pelajaran
ini masih dalam kemasan umum yaitu mata pelajaran bahasa Arab. Bahkan beberapa
tahun terakhir ini sekolah-sekolah naungan dinas pendidikan juga mulai
menetapkan bahasa Arab sebagai mata pelajaran bahasa Asing. Jadi tidak heran
jika banyak ditemukan peserta didik yang berlatar belakang sekolah umum mampu
berbahasa Arab.
Mencintai dan
mempelajari bahasa Arab memiliki manfaat yang sangat besar yaitu, dengan ilmu
ini manusi mampu mempelajari dan memahami al-Qur’an dan hadits dengan baik dan
benar serta dapat mengamalkannya berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya.
Melihat betapa pentingnya bahasa Arab
sebagaimana tersebut di atas, maka Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Parepare
sebagai lembaga Islam yang bergerak dalam bidang pendidikan dan da’wah,
berusaha untuk ikut berperan dalam menyebarkan dan melestarikan visi dan misi
da’wah Rasulullah SAW. Sekolah tersebut mengajarkan kepada para siswanya untuk
dapat menguasai bahasa Arab dengan baik dan benar.
Permasalahan yang dihadapi adalah, cara
meningkatkan kualitas pengajaran bahasa Arab di MAN 2 Parepare. Bahasa Arab oleh
sebagian besar peserta didik dianggap sebagai salah satu mata pelajaran yang sulit,
mereka memandangnya sebagai mata pelajaran yang menakutkan, hal ini diindikatorkan
dengan rendahnya minat mengikuti mata pelajaran bahasa Arab dibandingkan dengan
mata pelajaran yang lainnya. Ini merupakan suatu bentuk tantangan yang harus
segera diupayakan pemecahannya oleh semua pelaksana pendidikan yang
memerogramkan bahasa Arab, khususnya para guru mata pelajaran bahasa Arab di
MAN 2 Parepare.
Dalam pembelajaran bahasa Arab, media merupakan alat
penunjang pembelajaran yang sangat penting digunakan demi peningkatan mutu
pendidikan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam UU nomor 20 tahun 2003 pasal
3 tentang fungsi dan tujuan Pendidikan Indonesia:
Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.[4]
Hal tersebut yang mendorong kuat
penulis untuk mengadakan sebuah penelitian dengan judul Penggunaan
Power Point dalam Pembelajaran Bahasa Arab untuk Meningkatkan Motivasi
Belajar Peserta Didik MAN 2 Parepare.
B.
Identifikasi
Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat
diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Pemanfaatan
media masih sangat kurang dalam proses pembelajaran bahasa Arab sehingga proses
pembelajaran kurang menarik para peserta didik.
2. Peserta
didik kurang termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
C.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka permasalah yang
terkait dan akan menjadi focus penelitian adalah:
1.
Bagaimana
penggunaan Power Point dalam
pembelajaran bahasa Arab di MAN 2
Parepare?
2.
Apakah
penggunaan Power Point dalam
pembelajaran bahasa Arab dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik MAN
2 Parepare?
D.
Cara
Pemecahan Masalah
Untuk memecahkan masalah di atas, maka langkah yang
harus ditempuh adalah menggunakan media power
point dalam pembelajaran bahasa Arab agar peserta didik termotivasi untuk
belajar bahasa Arab secara aktif. Design power
point yang digunakan lebih bervatiatif.
E.
Hipotesis
Tindakan
Hipotesis
dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan melainkan
hipotesis tindakan. Rumusan hipotesis tindakan memuat tindakan yang diusulkan
untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan.
Dalam
penelitian ini, yang menjadi hipotesis adalah “Penggunaan Power Point dalam Pembelajaran Bahasa Arab mampu Meningkatkan
Motivasi Belajar Peserta Didik MAN 2 Parepare.”
F.
Tujuan
Penulisan
Penelitian
ini memiliki dua tujuan yaitu untuk:
1. Mengetahui
penggunaan Power Point dalam
pembelajaran bahasa Arab di MAN 2
Parepare.
2. Mengetahui
tingkat motivasi belajar bahasa Arab peserta didik MAN 2 Parepare melalui
pembelajaran dengan media power point.
G.
Manfaat
Penulisan
Hasil penelitian ini memberi dua manfaat, yaitu manfaat yang berupa
sumbangan teoretis dan manfaat yang berupa sumbangan praktis.
1. Manfaat teoretis
Penelitian ini memiliki dua
manfaat teoretis.
a. Dengan hasil belajar peserta didik, akan diketahui tolok ukur tingkat
motivasi belajar.
b. Dengan persentase motivasi belajar peserta didik melalui media power point, maka diketahui tingkat
keefektifan media ini terhadap peningkatan motivasi belajar.
2. Manfaat praktis
Penelitian ini memiliki tiga manfaat praktis.
a. Memberi pemahaman dan pengetahuan bagi para guru mengenai
pentingnya media dalam pembelajaran yang memfokuskan pada peningkatan minat
belajar peserta didik sehingga dalam pembelajaran di kelas peserta didik
diharapkan dapat melakukan pembelajaran secara efektif dan efisien.
b. Manfaat bagi peneliti, penelitian ini sebagai wahana untuk
mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam bangku perkuliahan yang diwujudkan
dalam dunia nyata.
c. Manfaat bagi keilmuan, sebagai sumbangan bagi perkembangan
keilmuan terutama untuk proses pembelajaran dan bidang ilmu kebahasaan,
khususnya dalam memotivasi peserta didik dalam dalam belajar.
[1]Trianto, Model-Model
Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, cet; I, (Jakarta:
Prestasi pustaka, 2007), h.1
[2] Ibid
[3] Sumarsono, Buku Ajar Filsafat
Bahasa, (Jakarta: Grasido, 2004), h.
58.
[4] Undang-Undang Republik
Indonesia No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta:
Panca Usaha, 2003).
Komentar
Posting Komentar