Langsung ke konten utama

PENGGUNAAN POWER POINT DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS XI IPA1 MAN 2 PAREPARE (BAB II)

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.      Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari “medium” yang secara harfiah berarti perantara atau penyalur. Artinya “media merupakan wahana penyalur pesan atau informasi”.[1] Secara harfiah kata media memiliki arti “perantara” atau “pengantar”. Association for Education and Communication Technology  (AECT) mendefinisikan media yaitu “segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi”.[2] Menurut Gagne media adalah “berbagai jenis komponen dalam lingkungan peserta didik untuk belajar”.[3]
Media pembelajaran dalam arti luas yaitu setiap orang, materi, atau peristiwa yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Sedangkan dalam arti sempit, media pembelajaran adalah sarana nonoperasional (bukan manusia) yang digunakan oleh pendidik yang memegang perana dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan.[4]

Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan al wasilah (penyalur) materi pembelajaran kepada peserta didik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Pada dasarnya media pembelajaran tersebut digunakan oleh para guru untuk:
1.    Memperjelas informasi atau pesan pengajaran
2.    Memberi tekanan pada bagian-bagian yang penting
3.    Memberi variasi pengajaran
4.    Memperjelas struktur pengajaran
5.    Memotivasi proses belajar siswa.[5]

Jadi, media berfungsi sebagai alat bantu bagi pendidik dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Ada beberapa manfaat media dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:
1.    Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki peserta didik.
2.    Media dapat mengatasi ruang kelas
3.    Media dapat memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungan.
4.    Media menghasilkan keseragaman pengamatan.
5.    Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.
6.    Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru bagi peserta didik dan pendidik.
7.    Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang peserta didik untuk belajar.
8.    Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari suatu yang konkrit sampai kepadanya yang abstrak.
B.       Power Point
Power Point atau Microsoft Office PowerPoint adalah “sebuah program komputer untuk presentasi”.[6] PowerPoint inilah yang dikembangkan oleh Microsoft di dalam paket aplikasi kantoran mereka, Microsoft Office, selain Microsoft Word, Excel, Access dan beberapa program lainnya. PowerPoint berjalan di atas komputer PC berbasis sistem operasi Microsoft Windows dan juga Apple Macintosh yang menggunakan sistem operasi Apple Mac OS, meskipun pada awalnya aplikasi ini berjalan di atas sistem operasi Xenix. Aplikasi ini sangat banyak digunakan, apalagi oleh kalangan perkantoran dan pebisnis, para pendidik, peserta didik, dan trainer untuk presentasi.
Pakar Information Teknologi (IT) yang juga memberi pengertian yang tidak jauh berbeda dengan pengertian yang terdahulu, yaitu Microsoft Office PowerPoint adalah sebuah program komputer untuk presentasi yang dikembangkan oleh Microsoft di dalam paket aplikasi kantoran mereka, Microsoft Office, selain Microsoft Word, Excel, access dan beberapa program lainnya.[7] PowerPoint berjalan di atas komputer PC berbasis Sistem Operasi Microsoft Windows dan juga Apple Manchitos yang menggunakan sistem operasi Apple Mac OS, meskipun pada awalnya aplikasi ini berjalan di atas sistem operasi Xenix. Aplikasi ini sangat banyak digunakan, apalagi oleh kalangan perkantoran dan pebisnis, para pendidik, peserta didik, dan trainer. Dimulai pada versi Microsoft Office System 2003, Microsoft mengganti nama dari sebelumnya Microsoft PowerPoint saja menjadi Microsoft Office PowerPoint. “Versi terbaru dari PowerPoint adalah versi 12 (Microsoft Office PowerPoint 2007), yang tergabung ke dalam paket Microsoft Office System 2007”.[8] Sedangkan Abdul Wahab Rosyidi dalam bukunya menjelaskan bahwa “Microsoft Powerpoint 2007 adalah program aplikasi presentasi yang merupakan salah satu aplikasi di bawah Microsoft Office”.[9]
PowerPoint dapat menyimpan presentasi dalam beberapa format, yakni sebagai berikut:
1.    PPT (PowerPoint Presentation), yang merupakan data biner dan tersedia dalam semua versi PowerPoint (termasuk PowerPoint 12).
2.    PPS (PowerPoint Show), yang merupakan data biner dan tersedia dalam semua versi PowerPoint (termasuk PowerPoint 12).
3.    POT (PowerPoint Template), yang merupakan data biner dan tersedia dalam semua versi PowerPoint (termasuk PowerPoint 12).
4.    PPTX (PowerPoint Presentation), yang merupakan data dalam bentuk XML dan hanya tersedia dalam PowerPoint 12.[10]

Keuntungan lain dari program ini adalah sederhananya tampilan ikon-ikon. Ikon-ikon pembuatan presentasi kurang lebih sama dengan ikon-ikon Microsoft Word yang sudah dikenal oleh kebanyakan pemakai komputer. Pemakai tidak harus mempelajari bahasa pemrograman.
Presentasi memiliki beberapa tujuan. Tujuan presentasi akan sangat menentukan bagaimana kita akan melakukan dan mendesain presentasi. Tujuan presentasi tersebut adalah sebagai berikut:
1.    Menginformasikan: Presentasi berisi informasi yang akan disampaikan kepadaorang lain. Presentasi semacam ini sebaiknya menyampaikan informasi secaradetail dan jelas (clear) sehingga orang dapat menerima informasi dengan baik dan tidak salah presepsi terhadap informasi yang diberikan tersebut.
2.    Meyakinkan: Presentasi berisi informasi, data, dan bukti-bukti yang disusunsecara logis sehingga menyakinkan orang atas suatu topik tertentu. Kondradiksidan ketidakjelasan informasi dan penyusunan yang tidak logis akan mengurangikeyakinan orang atas presentasi yang diberikan.
3.    Membujuk : Presentasi yang berisi informasi, data, dan bukti-bukti yang disusunsecara logis agar orang mau melakukan suatu aksi/tindakan. Presentasi dapat berisi bujukan, atau rayuan yang disertai dengan bukti-bukti sehingga orang merasa tidak ragu dan yakin untuk melakukan suatu tindakan.
4.    Menginspirasi: Presentasi yang berusaha untuk membangkitkan inspirasi orang.
5.    Menghibur: Presentasi yang berusahan untuk memberi kesenangan pada orang melalui informasi yang diberikan. [11]

Jadi, media power point ini merupakan media yang sangat tepat digunakan dalam proses belajar mengajar untuk membangkitkan dan meningkatkan motivasi belajar peserta didik.

C.   Pembelajaran bahasa Arab
Sebelum lebih lanjut membahas tentang pembelajaran bahasa Arab, maka terlebih dahulu penulis menguraikan beberapa pendapat para pakar pendidikan mengenai pembelajaran.
Konsep pembelajaran menurut Corey “Suatu proses dimana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan”[12]

Konsep yang disampaikan oleh Corey di atas dapat dipahami bahwa pembelajaran adalah proses yang dikelolah oleh masyarakat dan adapun yang dimaksud sebagai masyarakat disini adalah para tenaga pendidik dan pengelolah lembaga pendidikan. Adapun pembelajaran ini merupakan bagian dari pendidikan itu sendiri.
Disamping itu, Bahauddin juga mengutarakan pengertian pembelajaran dalam buku yang berjudul Metodologi pembelajaran Bahasa Arab. Menurut beliau, pembelajaran adalah proses untuk membantu santri agar dapat belajar.[13]
Berdasarkan beberapa buku yang membahas tentang sejarah bahasa Arab, maka dapat disimpulkan bahwa bahasa Arab termasuk rumpun bahasa Smit yaitu bahasa digunakan bangsa-bangsa yang bermukim di sekitar Sungai Tigris dan Furat, dataran Syriah dan Jazirah Arabiah (Timur Tengah) seperti bahasa Finisiah, Asyria, Ibrania, Arabia, Suryania, dan Babilonia. Ada beberapa hal yang menjadi ciri khas bahasa Arab yang merupakan kelebihan yang tidak terdapat pada bahasa lainnya, di antaranya adalah:
1.    Jumlah abjad yang sebanyak 28 huruf dengan makharijul huruf (tempat keluarnya huruf) yang tidak ada pada bahasa lainnya.
2.    I’rab, yakni sesuatu yang mewajibkan keberadaan akhir kata pada keadaan tertentu.
3.    Ilmu ‘Arudl (ilmu notasi syi’ir) yang mana dengan ilmu ini menjadikan syi’ir berkembang dengn perkembangan yang sempurna.
4.    Bahasa Ammiyah dan Fush-ah, Ammiyah dipergunakan dalam interaksi jual beli atau komunikasi dalam situasi tidak formal sedang fush-ah adalah bahasa sastra dan pembelajaran, bahasa resmi yang dipergunakan dalam percetakan.[14]

Bahasa Arab ini merupakan bahasa Asing. Belajar bahasa Arab merupakan suatu usaha yang berat dan menjenuhkan yang kadang kala membuat orang frustasi. Hal itu disebabkan karena belajar Arab merupakan upaya untuk membentuk dan membangun situasi dan kondisi baru pada diri peserta didik.
Dalam pembelajaran bahasa Arab, ada empat keterampilan yang dimiliki yaitu; keterampilan istima’, kalam, qira’ah, dan kitabah. Keempat keterampilan inilah yang menjadi tolak ukur keberhasilan pembelajaran bahasa Arab. Karena keempatnya memiliki keterkaitan yang saling mempengaruhi.

D.  Motivasi belajar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dijelaskan bahwa motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.[15] Selain itu, juga disebutkan bahwa motivasi merupakan usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.[16]
Motivasi merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam belajar dan juga termasuk unsur yang tergolong sulit diukur. “Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat”.[17]
Adanya dorongan dalam diri manusia untuk berbuat, memenuhi kebetuhan hidupnya disebut sebagai motif. Dapat dikatakan motif sebagai kekuatan yang ada dalam diri manusia yang menyebabkannya bertindak atau berbuat untuk memenuhi kebutuhannya ataupun mencapai tujuan tertentu. Motif lebih menekankan pada dorongan internal dalam diri individu seperti halnya:
1.    Organic motives (makan, minum, seks, dan istirahat).
2.    Emergency motives (melepaskan diri dari bahaya, melawan/ mengatasi rintangan).
3.    Objective motives (menjalin relasi sosial dengan sesama lingkungannya).[18]
Maslow mengungkapkan tentang teori kepribadian berdiri di atas sejumlah asumsi dasar tentang motivasi. Pertama, Maslow melakukan pendekatan holistis terhadap motivasi yaitu seluruh orang, bukan satu bagian atau fungsi tunggalnya saja yang termotivasi. Kedua, motivasi biasanya bersifat kompleks, artinya prilaku seseorang dapat muncul dari beberapa motif yang terpisah. Ketiga, adalah manusia termotivasi secara terus-menerus oleh satu kebutuhan atau kebutuhan lainnya. Keempat, semua orang di mana pun termotivasi oleh kebutuhan-kebutuhan yang sama. Kelima, atau terakhir tentang motivasi adalah kebutuhan dapat disusun dalam bentuk hierarki.[19]

Mengenai motif ini, ada beberapa teori yang memberikan gambaran tentang seberapa jauh peranan dari stimulus internal dan eksternal. Teori-teori ini antara lain:
1.    Teori insting
2.    Teori dorongan
3.    Teori gejolak
4.    Teori insentif.[20]
Belajar bukanlah aktivitas yang menyenangkan, belajar tak seindah bermain, belajar tak secantik barbie, belajar bukanlah mobil-mobilan, belajar tak semanis permen gulali, dan belajar bukan es krim lembut berasa cokelat. Lalu apa itu belajar?
“Keinginan siswa untuk belajar sesungguhnya merupakan hasil dari beberapa faktor, dari persoalan keperibadian, kemampuan, hingga persoalan karakteristik tugas-tugas belajar, insentif, lingkungan, orang tua, prilaku guru dalam mengajar, termasuk metode dan media yang dipilihnya ketika proses belajar mengajar”.[21]
Dorongan serta motivasi sangat dibutuhkan bagi mereka yang harus diberikan secara total dan tidak hanya sebatas ucapan saja tetapi dapat berupa sentuhan kasih sayang yang mampu membangkitkan semangat belajar. Dalam hal ini, peranan orang tualah yang sangat dibutuhkan bagi anak-anak mereka. Walaupun demikan, motivasi dalam belajar selain ekstrinsik, ada pula instrinsik.
Sedangkan bagi seorang pendidik untuk menciptakan motivasi belajar bagi peserta didik, hal-hal tersebut juga dapat dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar. Karena pendidik merupakan orang tua bagi peserta didiknya. Selain hal tersebut, penggunaan metode, strategi, dan media hendaknya variatif dan sesuai dengan materi yang disampaikan. Motivasi ini harus dilakukan secara terus-menerus untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Penguatan motivasi tersebut berada di tangan para guru/ pendidik dan anggota masyarakat lain. Jadi, pendidik merupakan unsur dasar pendidikan yang sangat berpengaruh terhadap proses pendidikan dan sebuah motto dalam pendidikan mengatakan bahwa:
  الطِّرِيْقَةُ اَهَمُّ مِنَ الْمَدَّةِ وَلَكِنْ المُدَرِّسُ اَهَمُّ مِنَ الطَّرِيْقَةِ
Artinya:
“Metode [pembelajaran] lebih penting daripada materi [belajar], akan tetapi eksistensi guru [dalam proses belajar mengajar] jauh lebih penting daripada metode [pembejaran] itu sendiri”[22]
Penguatan motivasi belajar dari pendidik dapat dilihat pada bagan berikut:
           1.1  Rekayasa pedagogis pendidik
Text Box: 5
Dampak Pengajaran
 



          3.1  Penguatan motivasi:
                  Hadiah, hukuman, dan lain-lain
 





Text Box: 2
Peserta didik
Text Box: 8
Hasil belajar sepanjang hayat
Text Box: 7
Program belajar sepanjang hayat
Text Box: 6
Dampak pengiring
3.2. Penghayatan motivasi:
Tambah semangat, berkompetensi, berkooperasi dalam belajar
Peta konsep Emansipasi kemandirian sepanjang hayat[23]

Adapun maksud dari bagan tersebut yaitu melukiskan prilaku belajar yang mengandung motivasi belajar, yang dikelolah oleh pendidik dan dihayati oleh peserta didik. Bagan tersebut melukiskan hal berikut:
1.    Pendidik adalah pendidik yang berperan dalam rekayasa pedagogis. Ia menyusun desain pembelajaran, dan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Pendidik bertindak membelajarkan peserta didik yang memiliki motivasi instrinsik.

2.    Peserta didik adalah pebelajar yang paling berkepentingan dalam menghayati belajar. Ada peserta didik yang telah berkeinginan memperoleh pengalaman, keterampilan dan pengetahuan sejak kecil. Peserta didik tersebut memiliki motivasi instrinsik. Peserta didik yang lain baru memiliki keinginan memperoleh pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan berkat teman sebayanya. Mereka inoi memiliki motivasi ekstrinsik.
3.    Dalam proses belajar mengajar, pendidik melakukan tindakan mendidik seperti memberi hadiah, memuji, menegur, menghukum, atau memberi nasihat. Tindakan pendidik tersebut berarti menguatkan motivasi intrinsik, tindakan guru juga tersebut berarti mendorong peserta didik belajar, suatu penguatan motivasi ekstrinsik. Peserta didik tertarik belajar karena ingin memperoleh hadiah atau menghindari hukuman.
4.    Dengan belajar yang bermotivasi, peserta didik memperoleh hasil belajar. Hasil belajar dapat dikategorikan sebagai hasil belajar sementara, bagian, tak lengkap, atau yang lengkap. Dari segi rekayasa, maka hasil belajar tersebut dibedakan menjadi dua yaitu dampak pengajaran dan dampak pengiring.
5.    Dampak pengajaran adalah hasil belajar yang segera dapat diukur dan terwujud.
6.    Dampak pengiring adalah unjuk kerja siswa setelah mereka lulus ujian atau merupakan transfer hasil belajar di sekolah. Dampak pengiring merupakan sarana untuk melakukan emansipasi kemandirian peserta didik.
7.    Setelah peserta didik lulus, maka sebaiknya melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi hingga sepanjang hayat.
8.    Dengan memprogramkan belajar sendiri secara berkesinambungan, maka ia memperoleh hasil belajar atas tanggung jawab sendiri. Ditinjau dari segi peserta didik sebagai peserta didik, maka emansipasi kemandirian berupa rangkaian program belajar sepanjang hayat.[24]
Dalam interaksi belajar mengajar, motivasi merupakan faktor pendorong dalam belajar untuk meraih prestasi bagi peserta didik. Sedangkan bagi pendidik, hal tersebut merupakan upaya pengembangan dan peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk tercapainya tujuan pembelajaran. Maka dari itu motivasi sangat penting ditumbuhkan dan dimiliki bahkan ditingkatkan oleh setiap peserta didik.
Pendidik dan orang tua adalah motivator untuk anak-anak dan peserta didiknya.  Motivasi berfungsi untuk:
1.    Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan.
2.    Mengarahkan perbuatan pada pencapaian tujuan yang diharapkan.
3.    Menggerakkan cepat atau lambatnya pekerjaan seseorang.[25]
Dalam garis besarnya penulis sepakat dengan pendapat Hamalik bahwa motivasi dalam pengajaran mengandung nilai-nilai sebagai berikut.
1.    Motivasi menentukan tingkat berhasil atau gagalnya perbuatan belajar murid.
2.    Pengajaran yang bermotivasi pad hakikatnya adalah pengajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan, dorongan, motif, minat yang ada pada peserta didik.
3.    Pengajaran yang bermotivasi menuntut kreativitas dan imajinasi pendidik untuk berusaha secara sungguh-sungguh mencari cara-cara yang relevan dan sesuai guna membangkitkan dan memelihara motivasi belajar peserta didik.
4.    Berhasil atau gagalnya dalam membangkitkan dan menggunakan motivasi dalam pengajaran erat pertaliannya dengan pengaturan disiplin kelas.
5.    Asas motivasi menjadi salah satu bagian yang integral daripada asas-asas mengajar.[26]

Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan menjelaskan prilaku individu, termasuk individu yang sedang belajar. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran utamanya dalam menentukan hal-hal yang dapat dijadikan sebagai kekuatan dalam kegiatan belajar mengajar, mengerucutkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, serta mentukan ketekunan belajar yang akan melahirkan prestasi belajar.
Adapun beberapa judul penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu:
1.    Kontribusi pengelolaan pembelajaran terhadap peningkatan motivasi belajar siswa MA DDI Kanang oleh Rahmatiah.
2.    Peranan Buku Paket Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di MI DDI Lapeo Kec. Campalagian Kab.Polewali Mandar oleh Nurlianta Masa.
3.    Peranan wali kelas dalam meningkatkan motivasi belajar bidang studi pendidikan Agama Islam (PAI) oleh Ati Cela

E.       Variabel dan Definisi Operasional
1.    Variabel
Adapun variabel dalam penelitian ini adalah:
a.    Pengunaan Power Point dalam Pembelajaran Bahasa Arab.
b.    Meningkatkan Motivasi Belajar.
2.    Definisi operasional
Untuk menghindari kesalah pahaman serta terjadinya multi tafsir dari judul penelitian “ Pengunaan Power Point dalam Pembelajaran Bahasa Arab untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik MAN 2 Parepare.” Maka penulis perlu memaparkan defenisi operasional yang dimaksud oleh penulis dari beberapa istilah tersebut sebagai berikut:
a.    Penggunaan power point dalam pembelajaran bahasa Arab.
Power point adalah sebuah program komputer yang berupa slide dan pada umumnya digunakan untuk presentasi. Adapun yang dimaksud oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebuah media presentasi yang dibuat dengan desain menarik dan bervaritif dalam pembelajaran bahasa Arab.
b.        Peningkatan motivasi belajar.
Dalam pembelajaran dengan berbasis media presentasi ini peserta didik akan diupayakan adanya peningkatan motivasi belajar peserta didik dalam belajar bahasa Arab. Untuk mengukur tingkat motivasi peserta didik, peneliti menggunakan tiga indikator yaitu perhatian, partisipasi, dan keberadaan di kelas dengan klasifikasi jawaban sangat tinggi, tinggi, rendah, dan sangat rendah. Ketiga komponen tersebut merupakan tolok ukur peningkatan motivasi belajar peserta didik kelas XI IPA1 MAN 2 Parepare.




[1] Y. Miarso, dkk, Teknologi Komunikasi Pendidikan: Pengertian dan Penerapannya di Indonesi, (Jakarta: CV. Rajawali, 1984), h.46

[2] Asnawir dan Basyiruddin Umar, Media Pembelajaran, cet. I; (Jakarta; Ciputat Perss, 2002), h.11

[3] Ibid

[4]Abdul Wahab Rosyidi, Media Pembelajaran Bahasa Arab, (Malang: UIN-Malang Press,2009), h. 25-26


[5] Ibid, h. 27-28

[6]Lihat BlognyaTasik, Pengertian Power Point, (online), (http://tasik-blog.blogspot.com/2009/01/pengertian-power-point.html), diakses pada tanggal 24 Januari 2012

[7]Lihat Anggis’s site, Pengertian dan Sejarah Power Point, (online), http://anggiii.multiply.com/journal/item/11/Pengertian-dan-sejarah-Microsoft-PowerPoint?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem), diakses pada tanggal  24 Januari 2012

[8]Lihat Anggis’s site, Pengertian dan Sejarah Power Point, (online), http://anggiii.multiply.com/journal/item/11/Pengertian-dan-sejarah-Microsoft-PowerPoint?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem), diakses pada tanggal  24 Januari 2012

[9] Abdul Wahab Rosyidi, Media pembelajaran Bahasa Arab, cet.I, (Malang: UIN-Malang Press, 2009), h.106

[10] Lihat Finder Only, Pengertian Power Point, (online), (http//finder.blogpot.com), diakses pada tanggal 24 Januari 2012

[11]Lihat Finder Only, Pengertian Power Point, (online), (http://finderonly.com/PowerpointSearchEngine/), diakses pada tanggal 24 Januari 2012

[12] Syaiful, Konsep dan Makna Pembelajaran, Cet IX, (Bandung: Alfabet, 2011), h.61



[13] Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Cet I, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya offset, 2011), h.168

[14] Mukhlish Fuadi, Otomatis Harakat Bahasa Arab menggunakan pemrograman Java, cet.I, (Malang: UIN Maliki Press, 2010), h.9-10

[15] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ke-2, cet ke-9, (Jakarta: Balai Pustaka, 1997), h.593

[16] Ibid


[17] Hamzah B. Uno, Teori Motivasi & Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan, cet.VI, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h.3

[18] Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan, Cet.I, (Jakarta: kencana, 2011), h.64-65

[19] Ibid, Judrik Jahja, h. 65


[20] Ibid, h.66

[21] Nurlianta Masa, Peranan Buku Paket Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di        MI DDI Lapeo Kec. Campalagian Kab.Polewali Mandar, (Skripsi STAIN Parepare, 2010), h.19
[22] [22] A. Malik Fadjar, Holostika Pemikiran Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 2005), h.188

[23] Dimyati., Mudjiono, Belajar dan Pemblajaran, cet.IV, (Jakarta: Asdi Mahasatya, 2009),  h.94


[24]Ibid h.94-95

[25] Yudrik jahja, Lokc Cit h. 358

[26]Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Cet. Ke-10, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), , h. 161-162

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOAL BAHASA ARAB KLS X

PEMERINTAH KOTA PAREPARE DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 2 PAREPARE Alama : Jalan Jend. Sudirman No.31 Tlp.(0421) 21982 – 21674.  E-Mail : smada_parepare@yahoo.co.id SOAL ULANGAN SEMESTER I TAHUN AJARAN 2013-2014 Kelas                           : X Akselerasi Mata Pelajaran            : Bahasa Arab Hari/ Tanggal  : Kamis, 07 November 2013 Waktu                         : 11.45 – 13.45 Petunjuk : 1.       Berdo’alah sebelum mengerjakan soal-soal! 2.       Beca dengan teliti soal-soal sebelum menentukan jawaban! 3.       Jangan lupa isi identitas Anda! 4.       مَعَ النَّجَحِ A.    Pilihan Ganda 1.         Berapakah jumlah huruf Hijayyah ? a.        20                                           c. 28 b.       30                                           d. 25 2.         Apa yang dimaksud dengan اَلْكَلِمةُ ? a.          Kata                                      c. Kata kerja b.          Kalimat                     

Pemikiran Islam: Faktor internal & eksternal

BAB I PENDAHULUAN A.       Latar Belakang Berbicara  ruang lingkup Pemikiran Islam , maka tidak terlepas dari mana Islam tersebut lahir. Tanah Arab adalah cikal bakal tumbuh dan berkembangnya agama Islam, sehingga untuk mengetahui sejauh mana perkembangan pemikiran Islam, maka perlu kiranya menelisik sumber aslinya hingga masa sekarang. Ketika masa Nabi Muhammad SAW masih hidup, masalah-masalah yang timbul di kalangan masyarakat diselesaikan oleh wahyu, atau oleh Nabi Muhammad sebagai manusia yang memperoleh otoritas tasyri (menetapkan hukum). Dengan bergulirnya waktu sejarah umat Islam mewarisi sebuah peradaban kuno yang besar di abad ke-20 dalam beberapa dekade sekarang, dunia Arab sedang melakukan modernisasi berbagai aspek kemasyarakatan. Pemikiran dalam Islam lahir tidak bersamaan dengan kedatangan Islam, tetapi jauh sesudahnya. Pemikiran Islam lahir setelah melalui proses sejarah yang panjang. Ia berangkat dari kepentingan-kepentingan setelah wafatnya Rasulullah Muha

SOAL BAHASA ARAB KLS XI

PEMERINTAH KOTA PAREPARE DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 2 PAREPARE Alama : Jalan Jend. Sudirman No.31 Tlp.(0421) 21982 – 21674. E-Mail : smada_parepare@yahoo.co.id SOAL ULANGAN SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2013-2014 Kelas                           : XI Mata Pelajaran            : Bahasa Arab Hari/ Tanggal  : Sabtu, 14 Desember 2013 Waktu                         : 09.15 – 10.40 Ø   Jawab pertanyaan berikut ini dengan jujur dan manfaatkan waktu sebaik-baiknya!.                                     A.     PILIHAN GANDA مَنْ هُوَ ؟ .1 أ. هُوَ أُسْتَاذٌ             ب. هُوَ مُدَرِّسَةٌ     ج. هِيَ عَمِيْدٌ               د. هِيَ طَالِبَةٌ   مَنْ هِيَ ؟ .2   أ. هُوَ أُسْتَاذٌ             ب. هُوَ مُدَرِّسَةٌ     ج. هِيَ عَمِيْدٌ               د. هِيَ طَالِبَةٌ      هَلْ هُوَ جَيْشٌ ؟ .3 أ. نَعَمْ، هُوَ جَيْشٌ